Misteri Mepetnya PSSI: Mengapa Naturalisasi Pemain Keturunan Selalu Terburu-buru?
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,598,20,0)/kly-media-production/medias/4364833/original/028158800_1679290089-20032023BL_Rapat_Komisi_X_Membahas_Pemberian_Kewarga_Negaraan_Republik_Indonesia_Kepada_Justin_Hubner__Ivar_Jenner__Rafael_Struick_4.jpg)
Mengapa PSSI Sering Terlambat Mengajukan Naturalisasi Pemain Keturunan?
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kerap kali terlambat dalam mengajukan proses naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air.
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab keterlambatan tersebut. Pertama, birokrasi yang berbelit-belit dalam proses naturalisasi. Kedua, kurangnya koordinasi antara PSSI dengan instansi terkait, seperti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Selain itu, PSSI juga sering kali terkendala oleh faktor finansial. Proses naturalisasi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, mulai dari biaya pengurusan dokumen hingga biaya kompensasi kepada klub pemain yang bersangkutan.
Keterlambatan dalam mengajukan naturalisasi berdampak negatif pada Timnas Indonesia. Pemain yang dinaturalisasi tidak memiliki cukup waktu untuk beradaptasi dengan tim dan taktik permainan. Hal ini dapat menghambat performa Timnas Indonesia di ajang internasional.
Oleh karena itu, PSSI perlu melakukan evaluasi dan perbaikan dalam proses pengajuan naturalisasi pemain keturunan. Birokrasi yang berbelit-belit harus disederhanakan, koordinasi dengan instansi terkait harus ditingkatkan, dan masalah finansial harus dicarikan solusinya.
✦ Tanya AI
Saat ini AI kami sedang memiliki traffic tinggi silahkan coba beberapa saat lagi.