Hari
  • Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Gugatan Menteri dan Wamen Tak Rangkap Jabatan Ditolak, Wamenlu: Kami Ikut MK

img

Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan bahwa gugatan terkait larangan menteri dan wakil menteri merangkap jabatan di badan usaha milik negara (BUMN) atau lembaga lainnya dinyatakan gugur. Hal ini disampaikan pada tanggal 15 Mei 2024.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Pahala Mansury, menyatakan bahwa pemerintah menghormati dan mengikuti putusan MK tersebut. Kita ikut apa yang menjadi putusan MK, ujarnya singkat kepada media.

Gugatan ini sebelumnya diajukan oleh sejumlah pihak yang mempertanyakan legalitas rangkap jabatan yang diemban oleh beberapa menteri dan wakil menteri. Mereka berpendapat bahwa rangkap jabatan tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dan mengurangi efektivitas kinerja para pejabat negara.

Namun, MK berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak memenuhi syarat formil yang diperlukan. Dengan demikian, MK tidak melanjutkan pemeriksaan materi gugatan tersebut.

Keputusan MK ini tentu saja menjadi sorotan publik. Pro dan kontra pun bermunculan. Sebagian pihak menyayangkan putusan tersebut karena dianggap tidak memberikan kejelasan mengenai batasan rangkap jabatan bagi pejabat negara. Sementara itu, pihak lain menghormati putusan MK sebagai lembaga tertinggi yang berwenang menafsirkan konstitusi.

Implikasi dari putusan ini adalah bahwa menteri dan wakil menteri tetap diperbolehkan untuk merangkap jabatan di BUMN atau lembaga lainnya, setidaknya hingga ada perubahan peraturan perundang-undangan yang mengatur hal tersebut secara lebih tegas.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan beberapa contoh rangkap jabatan yang pernah menjadi perdebatan:

Nama PejabatJabatan di PemerintahanJabatan Lain
Erick ThohirMenteri BUMNKomisaris Utama PT. Telkom (sebelumnya)
Budi Gunadi SadikinMenteri KesehatanTidak ada informasi rangkap jabatan yang signifikan

Penting untuk dicatat bahwa rangkap jabatan ini seringkali menimbulkan pertanyaan terkait potensi konflik kepentingan dan efektivitas kinerja. Namun, pemerintah berargumen bahwa rangkap jabatan dapat memberikan nilai tambah dan sinergi bagi BUMN atau lembaga yang bersangkutan.

© Copyright 2025 PUSPENA All rights reserved
Added Successfully

Type above and press Enter to search.