Israel Membuka 'Gerbang Neraka' di Gaza, Rumah Sakit Menyusut

1.1. Situasi ini memerlukan respons cepat dan terkoordinasi dari seluruh dunia.

Situasi kemanusiaan di Gaza mencapai titik kritis setelah Israel melancarkan operasi militer yang intensif. Serangan yang disebut-sebut sebagai pembukaan 'Gerbang Neraka' ini telah menyebabkan sistem kesehatan di wilayah tersebut berada di ambang kehancuran.

Rumah sakit-rumah sakit di Gaza kewalahan menangani lonjakan pasien yang terluka akibat serangan udara dan darat. Kekurangan pasokan medis, bahan bakar, dan tenaga medis semakin memperburuk keadaan. Banyak fasilitas kesehatan yang terpaksa menutup layanan atau beroperasi dengan kapasitas minimal.

Menurut laporan dari berbagai organisasi kemanusiaan, ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban dalam konflik ini. Akses terhadap air bersih, makanan, dan tempat tinggal yang layak semakin sulit didapatkan. Kondisi ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular.

Komunitas internasional menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional. Bantuan kemanusiaan mendesak dibutuhkan untuk meringankan penderitaan warga sipil di Gaza. Situasi ini memerlukan respons cepat dan terkoordinasi dari seluruh dunia.

Pada tanggal 26 Oktober 2023, berbagai negara dan organisasi internasional telah menjanjikan bantuan dana dan pasokan medis. Namun, tantangan utama adalah memastikan bantuan tersebut dapat sampai kepada mereka yang membutuhkan di tengah konflik yang sedang berlangsung. Koridor kemanusiaan yang aman dan terjamin sangat penting untuk memastikan bantuan dapat didistribusikan secara efektif.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan kondisi rumah sakit di Gaza:

Rumah Sakit	Status	Keterangan
Al-Shifa	Over Kapasitas	Kekurangan obat-obatan dan staf medis.
Indonesia Hospital	Beroperasi Terbatas	Kekurangan bahan bakar untuk generator.
Al-Quds	Terancam Tutup	Kerusakan akibat serangan udara.